Rabu, 05 Januari 2011

STAY THERE


Sapaan pagi yang menurutku bukan pagi lagi datang. Pukul tujuh. Hanya ada dua kemungkinan, sudah di kantor atau baru berangkat. Dan ternyata baru berangkat. Teleponnya pukul delapan, tidak sempat aku angkat. Aku mulai acuh dan tidak peduli apakah aku ini masih berharga di matanya atau tidak. Ya...biarkan saja dia dimakan kesibukannya yang sangat dia cintai itu.
Kamu masih menanyakan apa aku kesel/ sebel tentang kejadian semalam. Ah, aku sudah capek marah, toh itu tidak bisa mengubah keadaan. Kamu tetap akan melakukan itu semua. Jadi untuk apa kamu peduli aku marah atau tidak?
Kepalaku kembali pusing. Dan suara – suara bermunculan. Boy, cepet datang. Ah, kenapa selalu seperti ini, pas aku butuh kamu tidak ada. Jam 9 kurang sedikit kamu muncul, dan sedikit sekali waktu kita. Capekmu keliatan banget. Kamu terlalu biasa menanggapi hari ini. Kamu ngerti gak sih kita jarang – jarang bisa ketemu, and I will be off until 10 January.
Inilah kita, waktu yang sempit, kesibukan menghimpit, dan kita tidak bisa mendapatkan waktu yang berkualitas. Aku tidak ingin menuntutmu lagi.
Give up. Ya...aku menyerah. Jika kamu masih bisa bertahan denganku, dan menjaga dirimu seutuhnya, silakan. I’ll appreciate it.
Semoga nanti ketika kita lose contact untuk sementara waktu, kamu tetap stay di sana, istirahat dan menungguku kembali. Please, don’t go anywhere. Stay there boy. Don’t do everything that (you know) will be hurt me. Aku berharap ketika kita bertemu, aku bisa menemukan kamu yang dulu.
I’ll miss you, Belly Bear.  



Regards,

Bintang Kwecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar