Selasa, 11 Januari 2011

AFTER HOLIDAY


Hei world...
I’m glad to see you again.
What’s up?
Yah, setelah 5 hari lebih yang melelahkan. Apa kabar pakdeku di sana? Masih punyaku? Hahaha...don’t make me angry. Kalian tidak perlu bercerita apa yang sedang terjadi selama aku pergi. Aku tahu. Tidak semua tetapi sebagian banyak. Jadi kalian tidak perlu menatapku dengan pandangan ketakutan karena menyembunyikan sesuatu. Aku tidak marah.
Selama perjalanan kemarin, banyak hal yang aku pikirkan. Bagaimana aku harus bersikap dan berpikir untuk ke depannya. Yah, aku harus kembali seperti dulu. Dan maaf untuk pakde, mungkin pelan – pelan aku harus bisa membiarkan pakde bangkit sendiri. But, I still there.
Aku menahan diri untuk tidak mengontactnya. Aku hanya sekedar say hay dengannya sebentar di telpon dan membuat suaraku seolah – olah aku menikmati liburan ini. Aku yakin sekali pakde pasti tenang mendengar suaraku. Ini langkah awal. Aku memang sengaja tidak terus – terusan menghubunginya. Bahkan aku dengan sangat amat sengaja tidak mengontactnya pada hari libur, ya, Sabtu – Minggu. Aku tidak ingin tahu apa yang dia lakukan. Toh, dia tidak ada inisiatip menghubungiku. Biarkan saja. Dan aku menikmati kedamaianku. Damai karena aku berhasil ikhlas dan hanya memusatkan feelingku untuk fokus kepada kondisi keluargaku (yang lebih membutuhkanku daripada pakde, ya, kalian pasti tahu, pakde tidak terlalu butuh aku saat ini). Aku tidak akan menyuruhnya maen dengan Yuddie (apalagi dengan teman – teman kampusnya, terutama dua setan tengil Novi dan Nidi).
Kalian tahu, ada acara kumpul – kumpul pada hari Sabtu sore, teman – teman kampusnya, dan ada setan tengil itu. Apa aku akan marah? Tidak. Kalian tidak akan mendapati emosiku lagi. Aku sudah benar – benar menyerah. Saat ini aku hanya membutuhkan pakde di dalam imaginasiku saja, karena di situlah pakde kembali seperti yang dulu dan HANYA MILIKKU. Aku tidak berharap pakde datang ke tempatku, VVIP Room ini. Tidak. Silakan saja kalau dia mau datang. Maap, aku sudah tidak bisa aktif dan inisiatif. Ini waktu penyembuhan dari setiap sakit hati, dan inilah saatnya belajar ikhlas.
Tolong  jangan meminta, menyuruh, atau memaksaku untuk menghentikan waktu – waktuku bersama pakde dalam imaginasi. Aku masih butuh dia. Tolong, hanya dalam imaginasi. Jika dalam dunia nyata kalian hendak mengambilnya dan pakde mau, silakan. Aku akan membuka tanganku lebar – lebar tanpa menyentuhnya. Akan aku biarkan dia berjalan ke arah kalian jika itu juga menjadi kemauannya. Satu yang aku minta, ketika dia berjalan ke arah kalian, jangan meminta aku untuk membuka mata. Biarkan pakde hidup dalam imaginasiku.
Kalian tahu? Aku dan pakde adalah dua orang yang sangat kompak. Petualang sejati yang bermimpi untuk mendapatkan petualangan – petualangan terindah. Kalian tidak akan mungkin bisa merusaknya. Never and ever.
Yah, ada satu saat dia melupakan monthly anniversary, aku pun tidak akan marah. Dia hanya seorang manusia. Ah, lagi pula mungkin aku orang yang aneh, terlalu ribet dan history sekali. Itu bukan momment yang penting bukan? Tapi, aku sudah puas berdansa dengannya pada malam itu, walaupun dalam imaginasi. Dia sangat berwibawa dengan tuxedo hitamnya, dan tatapan matanya...aidihhhhh..aku hampir lumer dibuatnya. Pakde memang satu – satunya orang yang bisa membuatku merasa seperti trully princess.
Satu rahasia lagi. Aku hanya membelikannya satu kaos yang sama designnya denganku. Kalian tahu? Teman – temanku menyuruhku membeli kaos couple seperti mereka.  Aku hanya tersenyum dan berdiri di depan toko. Membiarkan mereka memilih kaos untuk pasangan masing –masing. Aku hanya tersenyum getir. Ah, pakde, kita bisa memakai kaos couple di dalam imaginasi bukan? Setiap barang yang hendak aku beli untuknya, aku rekam di dalam otak, sebagai bahan untuk imaginasiku di malam harinya. Dan kalian tahu akibatnya? Aku baru sadar aku hanya membeli satu kaos untuknya. Hahahaha....Makanya, aku tidak pernah memberi tahu apa oleh – olehku untuknya. Jangan biarkan aku memiliki pakde dalam imaginasi jika tidak bisa memperbaiki sedikit kericuhan ini. Aku sudah memesankan sebuah barang untuknya. Semoga temanku bisa membantu (aku semakin mengerti arti networking).
And then,
Kita cerita – cerita lagi besok. Masih jetlag nih. See you....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar