Pakde,
I miss you. Do you miss me? Don't you?
Aku tahu, Pakde mau melepas semuanya pelan - pelan. Aku biarkan saja, karena kita semua juga pasti mau move on secepatnya dan tidak berlarut - larut dalam perasaan seperti ini. But I can't.
Rasanya udah gak bisa marah lagi tiap pakde ngapain yang aku gak suka.
Aku ngerasanya pakde malah udah ada penggantiku. Who is she?
Don't tell me, coz I don't have any power to hear her name.
Bahkan, ketika pakde udah ga bisa cerita apa-apa lagi, tentang masalah - masalah yang ada. Dan aku hanya bisa tidak mengganggu untuk sementara, karena aku selalu jadi sumber stres.
Kehadiranku tidak bisa membuat suasana jadi lebih baik. Aku ini troublemaker.
But, hari ini seneng mau telpon sampe lama. Chat pun awalnya enak, tapi datang pengganggu jadi konsentrasi pakde buyar. Sedikit bikin kesel, tapi kalo itu yang bikin pakde seneng ya sudah. Just do it pakde.
Hmm..pengen banget ngajak pakde candle light dinner di Setiabudi. Mungkin semuanya bisa dimulai lagi dari sana. But it's imposible to do that.
So, I just keep it in my mind. And call your name through my dream. Let me say : Miss U, Monte.